Sabtu, 24 Maret 2012

Memelihara Ayam

MEMELIHARA AYAM KAMPUNG

MANFAAT  MEMELIHARA AYAM KAMPUNG
ayam jago 
Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Sejak kecil kita setiap hari bisa melihatnya. Walau saat ini ayam kampung dikota-kota besar sudah jarang terlihat berkeliaran bebas, bukan berarti keberadaannya punah. Di pingfiran kota masih banyak orang memelihara ayam kampung. Baik dibudidayakan secara sungguh-sungguh maupun hanya sekedar peliharaan untuk memanfaatkan sisa-sisa makanan yang eman-eman kalau dibuang begitu saja.
Ayam kampung mempunyai nilai gizi yang baik. Selain itu juga mempunyai rasa yang lebih khas dan nikmat dibanding dengan jenis ayam pedaging maupun petelur. Serat yang liat dan kenyal menjadi ciri utamaya. Bahkan setiap lebaran ayam kampung identik dengan makanan yang harus diada-adakan.
Ayam kampung mempunyai keistimewaan dibanding yang lain, diantaranya : Ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit. Tahan dan mudah menyesuaikan dengan cuaca di Indonesia. Makanannya mudah, bahkan bila di pelihara ala kadarnya cukup diberi makanan sisa-sisa. Dapat dilepas secara bebas.
Tujuan utama orang memlihara ayam kampung adalah untuk diambil telur, daging, dan untuk dikembang biakkan. Ayam kampung  juga siap membesarkan anak-anaknya sendiri bila dilepas bebas.
Ada dua cara memelihara ayam kampung, yaitu dipelihara dengan dilepas bebas atau istilahnya diliarkan dan yang kedua dibudidayakan. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Ayam kampung yang dilepas bebas biasanya mempunyai tingkat kekebalan yang tinggi. Kita bisa menghemat biaya makanan. Karena ayam cukup diberi makan pagi hari saat akan dilepas berupa sisa-sisa makanan dan tambahan bekatul secukupnya. Selebihnya ayam akan mencari makan sendiri disekitar rumah. Namun cara ini juga ada kelemahannya. Ayam lambat untuk berkembang lebih banyak, karena tingkat kematian pada anak ayam relatif lebih tinggi. Waktu mengasuh terlalu lama yang berarti mengurangi produktifitas. Kita kurang bisa mengontrol keberadaan ayam. Sehingga kemungkinan dimangsa predator maupun hilang lebih tinggi.
Sedang bila kita membudidayakan dengan cara dikandangkan tentu lebih banyak keunggulanya. Walau tentu masih juga ada kekurangannya.
Ayam yang dikandangkan lebih mudah dikontrol keberadaannya. Kita bisa mempercepat populasinya dengan cara setiap ayam yang bertelur kita ambil dan kumpulkan untuk ditetaskan secara bersama dalam satu indukan atau mesin penetas. Anak ayam tidak harus ikt induknya. Namun dapat dipisah dan ditempatkan dengan pemberian panas cahaya listrik (untuk penghangat) dan makanan yang sesuai.

Macam Kandang Pada Ayam

KANDANG AYAM PEDAGING


Kandang merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan bisnis peternakan ayam pedaging. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak ayam tidak berkeliaran kemana-mana disamping memudahkan pemantauan serta perawatan ternak ayam itu sendiri. Terdapat banyak sekali jenis kandang ayam yang bisa dibuat. Semua itu tergantung pada tipe yang diinginkan maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut. Sedangkan dalam penggunaannya, kandang ayam haruslah disesuaikan dengan kebutuhan. Secara tidak langsung kandang ayam juga akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Kandang yang fungsional akan dapat memberikan tambahan pendapatan bagi para pemiliknya.
 
Persyaratan Lokasi
Kandang ayam yang baik haruslah terletak pada lokasi yang ideal. Lokasi tersebut hendaklah:1) cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk. Ini penting agar kenyamanan penduduk tidak terganggu oleh suara ternak ayam maupun polusi bau yang ditimbulkan. Disamping itu juga agar ternak dapat hidup dan berproduksi dengan tenang dan tidak stres oleh bisingnya suara-suara yang hingar bingar.
2) mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran maupun pasokan bahan-bahan pakan; 3) bersifat menetap, artinya dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama dan tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.
Sarana dan Peralatan
Sebelum membangun kandang ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Hal tersebut adalah persyaratan perkandangan maupun peralatan yang harus disiapkan.
1. Perkandangan: Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: a)persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C; b)kelembaban berkisar antara 60-70%; c)penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada; e)tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang; f)model kandang disesuaikan dengan umur ayam (untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray). Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
2. Peralatan. Beberapa peralatan yang harus disiapkan untuk mendukung kandang adalah: a)Litter (alas lantai). Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering. Untuk itu jangan sampai ada atap yang bocor dan air hujan masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3-5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam; b) Indukan atau brooder. Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas; c)Tempat bertengger (bila perlu); d)Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur; e)Tempat makan, minum dan tempat grit. Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus; f) Alat-alat rutin. Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
 
Ukuran kandang:
Ukuran kandang sangat tergantung pada jumlah ayam yang akan diisikan serta umur (berat) ayam itu sendiri. Semakin banyak jumlah ayamnya maka kebutuhan akan ukuran kandang juga akan semakin besar pula. Demikian sebaliknya. Jangan sekali-kali memaksakan kandang diisi dengan ayam yang melebihi kapasitasnya. Sebab akan berdampak buruk pada perkembangan berat tubuhnya, dapat menimbulkan stres dan bahkan kematian.
Sebagai contoh kandang yang baik adalah:
Tinggi bagian depan : ± 37cm, Tinggi bagian belakang : ± 30cm, Lebar : ± 41cm, Panjang : ada 2 pilihan : 120 cm (8 ekor ayam) dengan berat 6 - 6,6 kg; 200 cm (12 ekor ayam) dengan berat 9,5 - 10,5 kg.
Bahan : ada 2 pilihan : Kawat besi Ø 3,0 - 3,3 mm (BWG 10); Kawat besi Ø 2,8 - 3,0 mm (BWG 12)

Skema perhitungan jumlah ayam dengan berat kandang battery
No Jumlah ayam (ekor) kandang dengan
panjang 120cm (kg) Kandang dengan
panjang 200cm (kg)
1 1000  850 850
2 2000 1650 1675
3 3000 2450 2500
4 4000 3275 3350
5 5000 4100 4175
6 6000 4900 5000
7 7000 5700 5850
8 8000 6500 6675
9 9000 7350 7500
10 10000 8125 8350

Jenis Obat Pada Ayam

Jenis Obat Pada Ayam

Pada Artikel macam – macam obat dan kegunaannya bagian 2,  kami mencoba menyajikan tentang Vaksin pada ayam yaitu :

  1. Medivac ND Hitchner B1
  2. Medivac  ND La Sota
MEDIVAC ND HITCHNER B1
Medivac ND Hitchner B1 Vaksin aktif bebrbetuk kering beku untuk mencegah penyakit Newcastle Disease (ND) Pada Unggas.
Komposisi :
Medivac ND Hitchner B1 Mengandung virus Newcastle disease strain Hitchner B1, Virus dikembangkan dalam telur SPF (Specific Pathogen Free) berembrio sehingga bebas dari pencemaran mikroorganisme pathogen.
Indikasi
Medivac ND Hitchner B1 digunakan pada vaksin pertama, yaitu pada unggas umur 7 hari, untuk mencegah penyakit ND.
Dosis dan aturan pemakaian.
Medivac ND Hitchner B1 Dapat diberikan 1 dosis setiap ekor ayam melalui tetes mata, tetes hidung, atau semprot.
Melalui Tetes Mata.
Larutkan Medivac ND Hitchner B1 dalam larutan dapar (pelarut) yang sesuai. (saat pembelian vaksin sdh diikut sertakan), kemudian dikocok sampai rata, usahakan jangan sampai berbuih, kemudian teteskan larutan vaksin pada mata satu tetes setiap satu ekor. Tunggu vaksin benar benar masuk kedalam mata (ayam akan mengejapkan mata berkali – kali)  baru ayam dilepas.
Anjuran :
  1. Jangan gunakan vaksin yang vialnya retak atau segelnya sdh rusak.
  2. Hanya ayam sehat yang boleh di Vaksin, karena ayam sakit tidak dapat membentuk kekebalan tubuh dengan baik.
  3. Selama vaksinasi, vaksin jangan kena vanas atau sinar matahari langsung
  4. Vaksin segera digunakan setelah tutup segelnya sdh di buka, dan harus terpakai habis dalam 2 jam.
  5. Cuci dan desinfeksi tangan dan peralatan setelah vaksinasi, vial bekas vaksin, dan sisa vaksin dibakar, di rebus atau direndam selama minimal 30 menit dalam larutan desinfektan sebelum di buang.
MEDIVAC ND LA SOTA

Vaksin tersebut cara penggunaan nya sama dengan Medivac ND Hitchner B1, hanya vaksin MEDIVAC ND LA SOTA dugunakan untuk ayam yang sdh berumur 1 bulan, sering kita sebut dengan vaksin lanjutan, dan sebaiknya ayam di vaksin kembali setelah 2 – 3 bulan.

penyakit pada ayam

penyakit pada ayam

Studi literatur: Mengenal penyakit Infectious Bursal Disease (Gumboro)

ayam_ilustrasi
Infectious Bursal Desease (IBD) atau Gumboro merupakan penyakit infeksi viral yang akut, dan sangat menular pada ayam muda. Sel limfoid terutama sel B merupakan sel target primer penyakit tersebut dan jaringan limfoid pada bursa fabriseus merupakan organ yang terserang paling parah. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Cosgrove pada tahun 1962, dan disebut sebagai “Avian Nephrosis” karena ada kerusakan pada ginjal yang parahditemukan pada burung (Cosgrove 1962 dalam Calnek 1997). Penyakit ini sangat penting di dunia perunggasan karena terjadi kematian yang tinggi pada ayam muda (umur 3 – 6 minggu) dan merupakan penyakit imunosupresif apabila terjadi secara subklinis sehingga mengakibatkan reaksi terhadap vaksinasi rendah, mudah terkena infeksi bakteri, protozoa, dan virus lain (Cereno 2004).
Agen
IBD disebabkan oleh famili virus birnaviridae dan genus avibirnavirus (Huang et al., 2004). Virus ini memiliki lapisan tunggal, tidak beramplop, dengan bentuk simetris ikosahedral dan berdiameter 55 sampai 65 nm (Hirai dan Shimakura 1974 dalam Calnek 1997).
Virus ini mempunyai resistensi terhadap berbagai macam desinfektan dan faktor – faktor lingkungan, dan akan tetap infeksius sekurangnya selama 4 bulan di dalam lingkungan kandang ayam sehingga apabila terjadi kontaminasi virus, penyakit ini akan muncul kembali pada flok berikutnya (Butcher dan Miles 2006). Sampai saat ini terdapat tiga strain virus IBD yang dapat dibedakan dari gejala klinisnya yaitu Classic Strain, Variant Strain, dan Very Virulent Strain atau disebut juga vvIBD (Cereno 2004).
Ayam yang terinfeksi virus ini dapat menulari ayam lain melalui feses, pakan, air minum, dan liter dalam kandang secara ingesti. Cacing Alphitobus diaperinus telah dilaporkan sebagai pembawa virus (Butcher dan Miles 2006). Karena sifat resistensinya virus ini mudah ditransmisikan secara mekanik melalui orang, peralatan dan kendaraan dari daerah yang terkontaminasi virus.
Gejala klinis
a. Classic Strain
IBD muncul pada ayam petelur dan pedaging meskipun dapat muncul juga di kalkun, pada burung tidak terserang. Morbiditas bisa muncul dari 10 % sampai 90 % dan mortalitas sekitar 3 %.
Kejadian pada ayam petelur lebih parah daripada ayam pedaging. Kemunculan pada unggas yang lebih muda biasanya asimptomatik. Gejala klinis biasanya muncul sekitar 2 sampai 4 hari setelah infeksi dengan gejala seperti depresi parah, disertai diare, dehidrasi akibat tidak ada nafsu makan dan minum. Tanda – tanda klinis ini bervariasi tergantung dari umur unggas dan status kesehatan yang berpengaruh pada onset infeksi (Cereno 2004).
b. Variant Strain
pada strain ini memiliki 20 – 70 % kemiripan antigenik dengan classic strain. Biasanya tanda klinis strain ini tidak mirip seperti Classic strain, dan kebanyakan berhubungan dengan penyakit pernapasan. Variant strain tidak menyebabkan gejala klinis jelas namun mampu menginduksi imunosupresi yang parah (Butcher dan Miles 2006).

Vaksinasi Ayam

Vaksinasi Ayam
Kerugian besar dalam produksi telur yang terjadi pada kebanyakan peternakan disebabkan oleh gagalnya memvaksinasi terhadap penyakit Fowl fox dan Newcastle. Jangan biarkan penyakit tersebut lepas dari penjagaan Anda. Vaksinasilah sebelum terlambat. Beberapa minggu produksi akan hilang bila ayam betina yang tidak divaksinasi terkena penyakit setelah mereka mulai bertelur.
Vaksinasi terhadap kedua penyakit tersebut di atas dapat dilakukan setiap saat setelah ayam berumur 8 minggu. Jangan menunggu lebih lama setelah 8 minggu karena akan menghadapi risiko besar atas kehilangan beberapa ayam. Untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan akibat dari vaksin, pada saat divaksinasi ayam harus berada dalam keadaan sehat atau tidak sedang terinfeksi parasit. Sekali vaksinasi hanya untuk satu jenis penyakit, sedangkan vaksinasi untuk jenis penyakit lainnya dapat dilakukan kurang lebih 3 minggu sesudahnya.
Methode yang digunakan untuk memvaksinasi terhadap penyakit Fowl Pox dan Newcastle adalah methode jaringan sayap. Methode ini sangat sederhana. Semua bulu di dekat siku dari salah satu sayap dibuang sehingga jaringan kulit yang cukup luas kelihatan sebagai tempat untuk penyuntikkan vaksin agar semua vaksin dapat dimasukkan pada ayam. Isi jarum vaksin dengan obat vaksin dan suntikkan pada jaringan kulit tersebut. Proses vaksinasi selesailah sudah. Yakinkan bahwa semua ayam yang belum pernah divaksinasi telah mendapat giliran.
Sistem ventilasi harus diatur sedemikian rupa sehingga udara di dalam kandang tidak terlalu panas atau terlalu lembab karena dapat menyebabkan stress pada ayam. Pada musim kemarau, perputaran udara harus ditingkatkan agar udara panas dalam kandang segera terganti dengan udara segar yang lebih dingin. Sedangkan pada musim hujan, perputaran udara harus dikurangi sampai pada tingkat yang cukup untuk tidak menimbulkan adanya kelembaban dan bibit penyakit. Singkirkan semua lapisan kotoran atau alas yang basah segera setelah terbentuk sehingga kandang tetap terpelihara dalam keadaan kering.
Apabila ayam betina telah berumur 16 minggu, cahaya di dalam kandang harus mulai diatur. Pemberian cahaya ini akan mempunyai pengaruh terhadap baik buruknya dalam memproduksi telurnya kelak. Induk ayam memerlukan cahaya yang konstan selama 16 sampai 17 jam tiap hari, kalau tidak terpenuhi maka mereka akan berhenti bertelur dan mulai mencabuti bulunya. Untuk mendapatkan cahaya yang konstant tiap hari, sumber cahaya listrik di dalam kandang bisa diatur dengan mempergunakan alat timer. Penjelasan tambahan mengenai pencahayaan pada induk ayam yang sedang bertelur dapat dimintakan pada penjual pakan ternak atau dinas peternakan setempat.
Tabel program vaksinasi untuk Leghorn

 Umur Saat Divaksinasi Jenis Vaksinasi
  Umur 1 hari Marek's
  15 hari (1/2 dosis) Infectious Bursal
  20 hari (1/2 dosis) Infectious Bursal
  25 hari Bronchitis, New Castle, Infectious Bursal
(Contoh merek di pasar: Combo Vec. 30)
  30 hari Bronchitis, New Castle, Infectious Bursal
(Contoh merek di pasar: Combo Vec. 30)
  49 hari Bronchitis, New Castle, Infectious Bursal
(Contoh merek di pasar: Combo Vec. 30)
  10 minggu Fowl Pox and Laryngotracheitis
(biasa dikenal sebagai LT)
  12 minggu Combo Vec. 30
  13 minggu Avian Encephalomyelitis
(biasa dikenal sebagai AE)
  16 minggu New Castle